Satu keluarga Diusir: Korban Resmi Melaporkan Keuchik Gampong Blang Geulumpang Peudada Kepolres Bireuen

admin

- Redaksi

Kamis, 18 Juli 2024 - 10:39 WIB

50542 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bireuen-Muhammad Ali dan Miranti serta 4 orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah Dasar dan menengah, satu keluarga diduga menjadi korban Pengusiran oleh pihak perangkat Gampong Blang Geulumpang, kecamatan Peudada, kabupaten Bireuen.

Muhammad Ali dan Miranti satu keluarga korban mengaku di usir oleh pihak perangkat Gampong Blang Geulumpang, lantaran di tuduh karena meresahkan Warga akibat kehadiran mereka yang kontrakan rumah di Gampong setempat.

Dalam surat keputusan bersama/atau berita acara musyawarah pihak pemerintah Gampong Blang Geulumpang, kecamatan Peudada kabupaten Bireuen, antara lain pihak Tuha Peut, Tuha lapan, Unsur kepemudaan dan Keuchik Gampong.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengeluarkan keputusan dalam sebuah surat kusus, yang di tandatangani oleh Ketua Tuha Peut, Ketua Pemuda, Sekdes Desa dan Keuchik Gampong Blang Geulumpang, pada tanggal 16 Juli 2024 di antar kerumah kontrakan korban di Gampong setempat, pada tanggal 15 Juli 2024 sehari lebih awal dari tanggal yang dicantumkan dalam surat Tersebut.” Terang Miranti Korban

Lanjutnya, dalam surat itu, kami di tuduh tidak memiliki identitas yang jelas, padahal ketika kami pindah ke Gampong ini, pak Keuchik juga yang membuat surat pengantar ke dinas catatan sipil untuk kami buatkan kartu keluarga (KK) kami dan KTP kami.

Lagi pula saat ini kami tercatat sebagai warga negara Indonesia yang bertempat tinggal atau tercatat sebagai penduduk gampong Blang Geulumpang kecamatan Peudada kabupaten Bireuen? kan aneh pak Keuchik mengatakan kami kurang jelas identitas kami.” Ucap M Ali dan Miranti sambil menunjukkan KTP dan KK mereka.

Selain kami di tuduh kurang jelas identitas yang kami miliki, dalam surat itu juga dituduhkan bahwa akibat tingkah kami satu orang warga Gampong Blang Geulumpang di tangkap polisi, ini benar-benar tuduhan yang tidak berdasar.

Dengan beberapa poin tuduhan yang di lontarkan kepada kami, dalam surat hasil musyawarah pihak pemerintah Gampong Blang Geulumpang, yang tebusannya turut di kirimkan kepada pihak kepolisian Polsek Peudada ketika itu, dalam surat dimaksud diminta kami untuk meninggalkan Gampong Blang Geulumpang dalam jangka waktu 15 hari, terhitung sejak tanggal surat itu di keluarkan.

Berbagai upaya telah Kami lakukan, agar persoalan ini bisa di selesaikan di Gampong dan di tingkat muspika kecamatan Peudada sendiri, Namun sayang upaya tersebut tidak membuahkan hasil, hingga kemaren sore tanggal 17 Juli 2024.

Kami masih melakukan upaya dengan mendatangi undangan musyawarah yang dilakukan pihak pemerintah Gampong Blang Geulumpang, dengan menghadirkan pihak Babin khantipmas dan Babinsa.

Berhubung Hasil musyawarah pihak pemerintah Gampong tersebut, masih di pihak kami yang di salahkan juga dalam hal ini, maka kami menggambil keputusan, tidak mau berdamai dan kami akan berangkat meninggalkan Gampong tersebut dengan terpaksa, akibat surat yang di keluarkan pihak pemerintah Gampong Blang Geulumpang itu.”jelas  M. ali

Ia juga mengatakan, kasus ini Resmi telah Mereka laporkan kepada pihak kepolisian polres Bireuen, sambil menunjukkan surat bukti Tanda Penerimaan Laporan oleh pihak kepolisian polres Bireuen dengan Nomor LP/B/174/VII/2024/SPKT/Polres Bireuen tertanggal 17 Juli 2024.

Terlapor Oknum Keuchik Gampong Blang Geulumpang kecamatan Peudada kabupaten Bireuen, Diduga telah melanggar tidak pidana pencemaran nama baik orang lain, sebagai mana di sebutkan dalam UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP sebagai mana dimaksud dalam Pasal 310. Dengan pidana penjara paling lama 9 bulan atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta.

Sampai berita ini di tayangkan, Keuchik Gampong Blang Geulumpang kecamatan Peudada, yang di hubungi awak medi lewat nomor HP/W A yang biasanya digunakan 0852 6292 XXXX, tidak di jawab chat WA di kirim juga tidak di balas, sedang status pesan terentang dua.

(Editor: T.M.Raja)

Berita Terkait

Rapat Konsolisadi BMU, Abiya Jeunieb : BMU Warisan Tu Sop Sepakat Dilanjutkan
Ananda Rahmadani Raih Beasiswa Prestasi Hafalan Kitab dan Hadis 2024
Putusan Bebas Pencabulan Anak Melukai Keadilan, SAPA Minta Kejari Bireuen Bertindak
Usai Dilantik sebagai Anggota DPRK Terpilih di Dapil V Bireuen, M. Niyanusi Gelar Kenduri Syukuran Bersama Warga Dan Tim Pemenangan
Calon Wakil Gubernur Aceh Dek Fad Ke Bireuen Bertemu Tgk Darwis Jeunieb dan Sejumlah Tokoh
Institut Agama Islam Almuslim Aceh Gelar Yudisium 264 Mahasiswa
SAPA Ingatkan Mukhlis Takabeya Berikan Contoh Yang Baik Dan Tidak Melanggar Aturan Terkait Material Ilegal
Jalin Kerja Sama, Prodi PBA IAIA Aceh Buka Kelas Beasiswa International

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 21:59 WIB

Babak Baru Dari Klaiman Sengketa Lahan PTPN l Dan Warga Desa Seuneubok Bayu, Pemkab Aceh Timur Minta Ground Check

Jumat, 9 Mei 2025 - 17:09 WIB

Sebagai Pejabat Baru Kapolsek Darul Ikhsan, Ipda Surya Dharma Perkenalkan Diri Kepada Warga

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:19 WIB

Cegah Aksi Premanisme, Satgas Anti Premanisme Polres Aceh Timur Gelar Patroli

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:28 WIB

Kapolsek Simpang Jernih Yang Baru, Bangun Kedekatan dan Libatkan Elemen Masyarakat Jaga Kamtibmas

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:05 WIB

Pelayanan Prima Kepada Masyarakat, Anggota Polsek Idi Tunong Bantu Anak Sekolah Menyebrang Jalan

Kamis, 8 Mei 2025 - 21:18 WIB

Kapolsek Peureulak Bersama Anggota Ikut Donor Darah di Hari Palang Merah Internasional

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:00 WIB

Perkuat Sinergi Pemeliharaan Kamtibmas, Kapolres Aceh Timur Sambut Kunjungan Kalapas Kelas IIB Idi

Kamis, 8 Mei 2025 - 09:38 WIB

Cegah Premanisme, Polres Aceh Timur Bentuk Tim Satgas Anti Premanisme

Berita Terbaru