KUTACANE – Diduga proyek fisik saluran irigasi TPT tidak sesuai dengan RAB dan diduga tumpang tindih serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) 17 orang penerima nya, seharusnya mendapat 900 .000 ribu dan dibagi 33 orang penerima BLT menjadi 450 ribu ditambah penerima diwajibkan tanda tangan tertera Rp 900.000. ribu di dalam SPJ tersebut
Informasi yang diperoleh terkait musyawarah pelaksanaan proyek desa tidak pernah dilakukan musyawarah oleh kepala desa setempat , terkait hal ini membuat Kaur Umum dan Perencanaan, Muhammad Idris mengundurkan diri
Idris mengatakan proyek fisik saluran irigasi TPT tidak sesuai yang ada di dalam RAB. Seharusnya proyek tersebut dimulai dari titik nol, sehingga proyek pekerjaan tersebut diduga asal jadi dan tumpang tindih dengan bangunan lama.
Kemudian pekerjaan pembangunan tembok penahan tebing di pamplet, namun dilapangan dikerjakan irigasi yang lama hanya dilapisi dari luar. Dugaan volume menyimpang dari RAB dan dibuktikan dilapangan dihitung volume pengecoran dari lapis luar kita ambil sampel dan uji lap.
” idris mengatakan .Proyek fisik TPT tembok penahan tebing tetapi fakta dilapangan rehabilitas irigasi, artinya proyek tersebut dibuat nya manifulasi informasi dan pembohongan kepada masyarakat ,
Proyek tersebut asal jadi dan tumpang tindih dengan bangunan lama. Kami minta APH untuk turun ke lokasi agar dapat memanggil dan mengecek pekerjaan tersebut,” ucapnya Idris.
Lanjutnya, pekerjaan Normalisasi irigasi indikasi menyimpangan dan asal gali, pamflet papan nama proyek tidak ada lagi di lokasi pekerjaan pada proyek tersebut..papan nama proyek apakah sengaja di sembuyikan oleh pihak terkait, perkiraan pagu anggaran pada proyek mencapai 68 juta, kami dari tim media akan turun kelapangan di harapkan TPK ada di tempat , dan apakah sudah di buat SK TPK yang baru,. Karena TPK yang lama sudah undurkan diiri ungkap nya.
Dikatakan Idris terkait pembagian BLT dari warga untuk jumlah yang dapat BLT yang di anggarkan 17 orang di bagikan 33 orang dan seharusnya dibagi 3 bulan dengan uang yang dibagikan Rp 900.000.
Kemudian aneh nya lagi kenapa BLT diduga di bagikan 33 orang Rp450.000 akan tetapi di tanda tangan warga untuk dokumentasi Rp 900 .000 ribu 17 orang di dalam.pengajuan LPJ tersebut
.
(Dewan Redaksi)