TULANG BAWANG – Diduga kuat oknum kepala sekolah SDN 2 Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawa Jitu Timur, Kabupaten Tulangbawang, Menyalah gunakan jabat dan wewenang serta disiplin serta terindikasi melakukan penyelewengan dan penyimpangan dana bantuan Operasional sekolah (bos) tahun 2023/2024.
Anggaran dana bos SDN 2 Bumi Dipasena Makmur sangat fantastis besarnya, awak media menemukan kejangalan dalam pengunaan nya yang mana anggaran begitu besar tapi partik dilapangan tidak sesuai dengan anggaran,
Seperti yang diberitakan awak media sebelum nya, anggaran dana bos tahun 2023, yang diduga banyak di korupsi kan, serta untuk rincian pengunaan dana bos tahun 2024 sebagai berikut,
Anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2024, jumlah dana yang diterima sekolah Rp 72.850.000
Jumlah Siswa Penerima 155,
Tanggal Pencairan
19 Januari 2024
Rincian Penggunaan, penerimaan Peserta Didik baru, Rp 250.000, pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca, Rp 2.409.000, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain, Rp 552.000
pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain, Rp 7.387.000, pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan, Rp 8.150.000, pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan, Rp 2.490.000
langganan daya dan jasa, Rp 2.700.000, pemeliharaan sarana dan prasarana, Rp 794.000, penyediaan alat multimedia pembelajaran, Rp 0, pembayaran honor, Rp 0, penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian dan uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional dan bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau SMALB
Rp 0, pembayaran honor
Rp 31.902.000, Total Dana
Rp 56.634.000
Anggaran Dana Bos Tahap 2 Tahun 2024, Jumlah dana yang diterima sekolah, Rp 72.850.000, Jumlah Siswa Penerima, 155, Tanggal Pencairan, 12 Agustus 2024
Rincian Penggunaan penerimaan Peserta Didik baru,Rp 0, pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca, Rp 15.216.000, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain, Rp 5.456.000
pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain, Rp 9.357.000, pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan, Rp 3.524.000
pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan, Rp 3.005.000, langganan daya dan jasa
Rp 2.700.000, pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 17.906.000, penyediaan alat multimedia pembelajaran Rp 0, pembayaran honor Rp 0
penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian dan uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional dan bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau SMALB, Rp 0, pembayaran honor Rp 31.902.000, Total Dana, Rp 89.066.000,” untuk rincian pengunaan dana bos tahun 2023/2024 yang diduga Fiktif dan Mark’up akan di tuangkan dalam pemberitaan berikutnya,
Menurut Narasumber yang bisa dipercaya, Mengatakan kepada awak media, Bahwa Kepala sekolah SDN 2 Bumi Dipasena Makmur semenjak menjabat kepala sekolah gaya hidup nya semakin berubah secara dramatis,
“Ibu Eko Suwarti itu semenjak dia jadi kepala sekolah SDN 2 Bumi Dipasena Makmur semakin hari gaya hidupnya semakin berubah, padahal awalnya Bu Eko Suwarti masuk gak ada apa – apa dan biasa – biasa saja, tapi sekarang sudah luar biasa,”Tuturnya
Sumber Melanjutkan, ” Kami menduga kemewahan oknum kepala sekolah SDN 2 Bumi Dipasena Makmur didapatkan dari hasil korupsi dana bos semenjak mengajar selaku kepala sekolah SDN 2 Bumi Dipasena Makmur,
“Sudah sepatutnya pemerintah terkait untuk melakukan pemeriksaan terkait kekayaannya dan kemewahan Kepala sekolah SDN 2 Bumi Dipasena Makmur yang akrap disapa Ibu Eko Suwarti,” harapan sumber.
Sampai berita ini diterbitkan Eko Suwarti selaku kepala sekolah sangat sukar untuk ditemui,
“Diminta kepada Dinas pendidikan kabupaten Tulangbawang, Inspeksi serta kejaksaan kabupaten Tulangbawang agar bisa audit. Pengunaan dana bantuan operasional sekolah (bos) tahun 2023/2024 yang di duga banyak di selewengkan oknum kepala sekolah untuk kepentingan pribadi yang tujuan untuk memperkaya diri sendiri, Untuk rincian anggaran bos tahun 1023/1024 yang diduga Fiktif dan Mark’up akan di tuangkan dalam pemberitaan berikutnya Bersambung
RED