Tulang Bawang, Lampung –Rangkaian peristiwa yang melibatkan Ketua Organisasi Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Tulang Bawang, Apriadi Abdullah Caromalella, kini melebar menjadi dua perkara hukum yang menyita perhatian publik. Selain kasus penggerebekan rumah Apriadi yang diduga dilakukan tanpa prosedur (SOP) dan tanpa pendampingan aparatur desa, muncul pula kasus pengeroyokan terhadap anaknya, Nisa Nadia Caromalella (19), yang hingga kini dinilai keluarga korban berjalan lambat dalam penanganannya.
Lambatnya Penanganan Laporan Pengeroyokan Orang tua korban, Apriadi Abdullah Caromalella, mengungkapkan kekecewaannya atas lambannya proses hukum yang menimpa anaknya.
“Laporan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap anak saya, Nisa Nadia Caromalella, sudah lima bulan berjalan. Namun, sampai hari ini baru tahap pemanggilan kepada terlapor,” ungkapnya di Tulang Bawang, Sabtu (19/7/2025).
Apriadi meminta Komisi Kode Etik Polri (KKEP) ikut mengawasi jalannya proses penyidikan dan memberi sanksi tegas kepada oknum polisi yang diduga bermain dalam kasus ini.
“Sedangkan kasus lain, sekadar mengeluarkan senjata tajam, hanya 15 hari sudah sampai tahap pemanggilan tersangka. Bahkan dilakukan penggerebekan dengan sembilan anggota bersenjata lengkap seolah menangani teroris. Apakah ini yang disebut adil?” tegasnya.
Memohon Keadilan dan Arahan Melalui pernyataannya, orang tua korban memohon kepada Kapolres Tulang Bawang, AKBP Yuliansyah, agar segera mengeluarkan surat penangkapan kepada kedua tersangka pengeroyokan, yaitu Marinda dan Vera.
“Kami berharap kasus ini cepat dituntaskan, agar tidak muncul asumsi adanya permainan atau bekingan di belakangnya,” tutur Apriadi sambil menitikkan air mata.
Ia menyebut sudah ada bukti kuat berupa laporan polisi (LP) dan surat pemberitahuan perkembangan perkara (SP2) yang diterbitkan penyidik Polres Tulang Bawang.
“Kami yakin Kepolisian Republik Indonesia akan menegakkan keadilan sesuai dengan amanat Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bahwa setiap anggota yang melanggar harus diproses propam dan menerima konsekuensi nya ,” lanjutnya.
Gabungan Wartawan Indonesia Serukan Sinergi Penegakan Hukum Menanggapi hal tersebut, seluruh jajaran pengurus Gabungan Wartawan Indonesia (GWI), dari Dewan Pimpinan Pusat hingga daerah dan cabang, kembali menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan aparat penegak hukum.
“Kami memohon arahan dan bimbingan kepada aparat kepolisian agar penegakan hukum dapat berjalan tanpa pandang bulu, sehingga kepercayaan publik kepada Polri tetap terjaga,” demikian pernyataan resmi jajaran pengurus GWI.
Sumber : Apriadi ketua DPC GWI Tulang Bawang. (Red)