Tulang Bawang Lampung – Diduga Kepala sekolah SMP Negeri Satu Atap 3 Gedung Meneng, Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulangbawang dipimpin oleh oknum kepala sekolah yang diduga telah melakukan penyalahgunaan jabatan dan wewenang serta terindikasi melakukan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) semenjak menjadi Kepala Sekolah tersebut ratusan juta diduga Negara dirugikan
Hasil investigasi awak media dilapangan ” Saat awak media mengunjungi Sekolah SMPN Satu Atap 3 Gedung Meneng awak media sangat kaget melihat lingkungan sekolah yang sangat kumuh, dan kondisi bangunannya pun seperti tidak pernah di tempati, Semua plafon sekolah seperti Jengot kuda, meja kursi siswa banyak yang sudah pandai bergoyang sendiri, rumput yang mengelilingi sekolah sudah di jadikan kepala sekolah Pemandangan taman bunga.
Yang paling sedih para guru dan siswa berak disekolah cebok di kali, Sangking satu tetes tidak ada sumber air yang mengalir, Dikemanakan kepala sekolah dana operasional sekolah (Bos) yang diterima pertahunnya sangat lumayan fantastis besar,
Menurut keterangan Salah satu Pendidik yang namanya tidak mau disebutkan, Bapak kepala sekolah lagi ke dinas karena nganterin berkas, Kemarin masuk bang, kalau mau ketemu kepala sekolah hari Senin masuknya, emang jarang masuk bang ya namanya kepala sekolah selalu banyak urusan di dinas.
Dia melanjutkan saya Guru kelas SMP bang, murid disini dikit yang ini cuma 15 siswa yang sebelah cuma 20 siswa, Benar bang untuk apa saya bohong saya ini yang tau guru disini,’ Ungkapnya
Sungguh menjadi sebuah pertanyaan terkait Siswa SMP Satu Atap 3 Gedung Meneng, Menurut data yang awak media Himpun dari salah satu Situs KPK jumlah Siswa penerima Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Sebanyak 52 Siswa, sedangkan fakta dilapangan hanya 35 siswa, Hal tersebut diduga oknum kepala sekolah telah melakukan pengelembungan siswa.
Tak Hanya itu” Diduga Kepala Sekolah SMPN Satu Atap 3 Gedung Meneng, Tidak menerapkan budaya Hidup Seharusnya yang di terapkan dilingkungan pendidikan dengan 9K,
1.Keamanan 2. Ketertiban 3.Keindahan 4.Kebersihan 5,Kesejukan 6.Kekeluargaan 7.Ketentraman 8.Kerapian 9.Kesopanan,Semua itu diduga diabaikan oleh oknum kepala sekolah yang akrap disapa Darko
Salah satu masyarakat setempat yang namanya tidak ingin disebutkan inisial (AR) mengatakan “Kami sangat kecewa sudah berapa kali ganti Kepala Sekolah dengan harapan, Setiap pergantian kepala sekolah yang baru bisa membuat sekolah lebih baik lagi, Namun semua itu tidak ada sedikitpun perubahan malah tambah parah,
“Bisa dilihat sendiri di sekolahan itu kumuh penuh dengan sampah, yang berserakan di setiap sudut halaman sekolahan, bahkan lebih parahnya lagi banyak sekali plafon sekolah yang sudah rusak jebol, takutnya sewaktu waktu bisa saja jatuh menimpa anak.anak, kami disaat jam belajar,
Lanjut AR ” Kami selaku Masyarakat setempat berharap Sekolahan SMPN Satu Atap 3 Gedung Meneng ini, Bisa lebih layak lagi, dan kebersihannya bisa di jaga untuk kenyamanan para siswa/i agar belajar dengan aman dan nyaman tanpa ada rasa was-was. dan dapat memberi contoh kepada bagi anak.anak kami yang bisa menunjukkan betapa penting arti nilai kebersihan lingkungan, secara tidak langsung mendidik moral mental mereka agar kedepan mereka sudah tau,” tutup AR dengan nada kecewa,
Budi Selaku Ketua Lembaga Investigasi bersama rakyat ( LIBRA), Kabupaten Tulangbawang Menanggapi apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini dan langsung melakukan investigasi di Sekolah SMPN Satu Atap 3 Gedung Meneng bersama tim,
“Hari ini kami turun langsung di Sekolahan SMPN Satu Atap 3 Gedung Meneng untuk mencari kebenaran informasi yang di sampaikan masyarakat,
“Hasil dari investigasi kami apa yang selama ini menjadi keluhan masyarakat, Kami pun miris melihat keadaan sekolahan yang terkesan terbengkalai tidak ada sentuhan perawatan sama sekali, bahkan di setiap sudut ruangan sekolah itu banyak sekali kotoran hewan dan tumpukan sampah dengan aroma bau yang kurang sedap,
Seharusnya kebersihan itu yang harus di utamakan demi kenyamanan para murid dan lingkungan, hal tersebut salah satu contoh yang kurang bagus di lingkungan pendidikan, Kalau kita bicara angaran dana untuk perawatan pertahunnya yang di anggarkan dari dana Bos untuk sekolah SMPN Satu Atap 3 Gedung Meneng itu sangatlah besar tidak sedikit jumlahnya,ini jelas angaran untuk perawatan tersebut diduga disalah gunakan untuk kepentingan pribadinya,ucap Budi
Kami coba hubungi kepala sekolah Darko di sekolahan dan dirumahnya bahkan lewat Teknologi Komunikasi WhatsApp namun disayangkan sampai Saat ini belum bisa di mintai keterangan terkait pengunaan angaran dana bos pertahunnya, karena selain dari perawatan ada berapa pengunaan angaran yang diduga tidak sesuai dengan laporan arkas dan praktek di lapangan. Duduga semua itu fiktif untuk mengelabui publik,dan untuk kepentingan pribadinya oknum kepala sekolah,
Dengan adanya pemberitaan ini saya selaku ketua Lembaga Investigasi bersama rakyat (LIBra) Kabupaten Tulangbawang meminta kepada dinas Pendidikan dan aparat penegak hukum yang ada di Kabupaten Tulang Bawang, Dinas Pendidikan , Kejaksaan, Inspektorat Serta Instansi terkait lainnya Agar dapat melakukan peninjauan dan audit ulang atas laporan realisasi pengunaan anggaran pertahun di SMPN Satu Atap 3 Gedung Meneng yang diduga banyak di selewengkan oleh oknum kepala sekolah
Saya selaku Ketua Lembaga Investigasi bersama rakyat ( LIBRA), Kabupaten Tulangbawang akan segera menghadap Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang untuk melaporkan oknum kepala sekolah SMPN Satu Atap 3 Gedung Meneng yang diduga telah melakukan penyalahgunaan jabatan dan wewenang serta terindikasi melakukan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos),”tutupnya
Bersambung edisi selanjutnya,
Red